Runtuhnya kerajaan Abbasiyyah di Baghdad oleh tentara Mongol
menjadikan dunia Islam mengalami kemunduran politik secara drastis. Wilayah Islam
terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil yang tercerai berai saling merebut
kekuasaan satu sama lain untuk memperluas kekuasaannya. Kemajuan yang dicapai
oleh kerajaan dinasti Abbasiyyah dalam bidang kebudayaan dan peradaban hancur
lebur oleh tinggal puing-puing oleh orang-orang Mongol yang dipimpin oleh Timur
Lenk yang dengan kecam memporak-porandakan pusat-pusat peradaban Islam.[1]
Pendiri
kerajaan Utsmani berasal dari bangsa Turki yang berasal dari kabilah Oghuz yang
berasal dari daerah Mongol dan daerah utara Cina. Dalam jangka waktu selama
tiga abad mereka berpindah-pindah dari Turkistan, kemudian ke Persia dan Irak. Orang-orang
Turki mulai memeluk Islam sekitar abad ke-9 dan abad ke-10 ketika menetap di
sekitar Asia Tengah. Ketika penyerangan tentara Mongol yang terjadi pada abad
ke-13, mereka melarikan diri ke wilayah barat mencari daerah pengungsian
diantara saudara-saudara mereka yang masih sebangsa Turki yaitu ke bangsa
Seljuk yang berada di wilayah dataran tinggi Asia Kecil. Di sana, dibawah
kepemimpinan Ertoghol, mereka mengabdikan diri setia kepada kerajaan Seljuk
yang dipimpin oleh Sultan Alauddin II,yang sedang melakukan peperangan dengan
kerajaan Byzantium. Mereka memberikan bantuan kepada Sultan Alauddin II dan
dengan bantuan tersebut kerajaan Seljuk memperoleh kemenangan dalam peperangan
tersebut. Sultan Alauddin II menghadiahkan kepada mereka sebidang tanah di Asia
Kecil yang berbatasan langsung dengan wilayah Byzantium. Sejak saat itu,
wilayah baru tersebut terus dikembangkan dan dibina, dipilihlah kota Syukud
sebagai ibukotanya.[2]
Pada tahun 1289 M, Ertoghol meninggal dunia dan menunjuk cucunya
untuk menggantikan dirinya yaitu Utsman. Ia ditunjuk untuk menguasai wilayah
yang berbatasan dengan Byzantium. Nama Utsman
diambil dari nenek moyang pertama mereka yaitu sultan Utsmani
bin Sauji bin Ertogrol bin Sulaiman Syah bin Kia Alp, yang merupakan kepala
Kabilah Kab di Asia Tengah.
Kemunculan
kerajaan Turki Utsmani berada di barat laut Anatolia ke bagian timur dari
ibukota Byzantium, Konstantinopel. Pada saat awal berdirinya, kerajaan Turki Usmani
hanyalah sebuah kerajaan kecil dari beberapa kerajaan-kerajaan kecil yang
berada di wilayah Anatolia dalam masa dua dekade terakhir pada abad ke-13 di
territorial yang sebelumnya merupakan wilayah kerajaan Byzantium. Kebanyakan
para penguasa yang berada di wilayah ini menunjukkan tidak hanya perubahan
kedaulatan, tetapi juga menyangkut perubahan etnis dan agama. Jika pada abad
ke-11 Yunani dan Kristen adalah menjadi penduduk utama, namun pada tahun abad
ke-13 telah digeser oleh orang Turki dan Muslim yang menempati posisi tersebut.[3]
Keberadaan
Kerajaan Turki Usmani yang berada di Asia Kecil merupakan sebuah jembatan utama
yang menghubungkan Asia dan Eropa. Wilayah kerajaan Turki Utsmani tak hanya
mencakup daerah Turki saja, namun wilayah-wilayah Balkan dan Eropa lainnya yang
berbatasan dengan wilayah Syria, beberapa bagian daerah Cyprus dan sebagian
wilayah Yunani.[4]
1 komentar: