Kalender adalah sebuah sistem
pengorganisasian waktu untuk perhitungan waktu selama periode tertantu. Secara
konvensi, penggunaan hari merupakan satuan unit terkecil dalam kalender, dan
untuk pengukuran bagian dari sebuah hari menggunakan sistem perhitungan waktu
(jam, menit, detik).[1] Kalender
dapat juga disebut dengan almanak yang memiliki arti yang sama. Ada berbagai
bentuk macam sistem kalender, bahkan dalam perhitungan memiliki sistem aturan
siklus sendiri. Selain itu juga memiliki berbagai ciri-ciri yang berbeda antara
satu penanggalan dengan yang lainnya. Dari banyaknya sitem kalender, setidaknya
ada tiga macam bentuk sistem diantaranya:
1. Sistem Kalender Matahari (solar system)
Prinsip
dasar dari sistem ini adalah sistem penanggalan yang menggunakan perjalanan
Bumi ketika berevolusi mengelilingi orbit Matahari. Ada dua pertimbangan yang
dipakai dalam sistem ini. Pertama, adanya pergantian siang dan malam. Kedua,
pergantian musim yang diakibatkan bentuk elips orbit Bumi ketika mengelilingi
Matahari. Waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari sepanjang 365
hari 5 jam 48 menit 46 detik. Jenis kalender yang menggunakan sistem ini antara lain; kalender
Mesir Kuno, kalender Romawi Kuno, kalender Maya, kalender Masehi dan kalender
Jepang.[2]
2. Sistem Kalender Bulan (Lunar System)
Prinsip
dasar yang dipakai dalam sistem kalender lunar adalah perjalanan bulan ketika
mengelilingi Bumi atau evolusi Bulan terhadap Bumi. Kalender ini murni
menggunakan peredaran Bulan karena mengikuti fase Bulan. Sistem kalender ini
pada prinsipnya tidak terengeruh dengan musim yang berubah-ubah. Revolusi Bulan
terhadap Bumi yang berbentuk elips yang menyebabkan tidak lingkaran sepenuhnya.
Ketidak samaan rotasi tersebut menyebabkan jumlah hari terkadang 30 hari dan
saat yang lainnya sebanyak 29 hari. Total periode Revolusi Bulan mengelilingi
Bumu sebanyak 354 hari 48 menit 34 detik. Diantara jenis kalender lunar
diantaranya; kalender Arab/Islam, Kalender Saka, dan kalender Islam Jawa.[3]
3. Sistem Kalender Lunar-Solar
Sistem kalender ini memiliki prinsip Bulan
dan Matahari yang artinya perjalanan sistem Bulan dan Matahari di kalender pertama memang berdasarkan
peredaran Bulan, namun peredaran Bulan tidaklah akurat dengan peredaran Bumi
mengelilingi Matahari. Matahari digunakan sebagai dasar waktu penanggalan
karena sistem peredaran Bulan tidak cocok dengan peredaran Bumi mengelilingi
Matahari.
pada awalnya, baik sistem lunar
maupun solar merupakan gabungan, namun belakangan kedua sistem tersebut berdiri
sendiri. Sistem lunar lebih condong digunakan untuk hal-hal perayaan agama,
seperti pada Cristians Easter. Diwali dari agama Hindu dan Yom Kippur di agama
Yahudi, demikian juga pada hari raya umat Islam. sedangkan untuk sistem Solar
digunakan dalam urusan bisnnis dan catatan administrasi. Hal tersebut
meneyebabkan kedua sistem kalender berjalan berdampingan. Sistem Lunar memiliki
latar belakang universal, sedangkan sistem Solar dibatasi dengan batas-batas
geografis. Sistem kalender Lunar tidak ada hubungan sama sekali dengan
pertanian yang menyangkut cuaca dan panen. Sedangkan sistem kalender Solar
berhubungan dengan masa panen pertanian. Jenis-jenis kalender ini diantaranya;
kalender Babilonia, kalender Yahudi, dan
kalender Cina.[4]
No comments:
Post a Comment