Para imam ahli Qira’at disebut dengan
Qurra’. Qurra’ dinisbahkan kepada para imam yang terkenal dibidang Qira’ah.
Para imam tersebut diantaranya:
1. Ibn Amir
Nama lengkapnya adalah Abdullah ibn Amir
al-Yahshabi (8-118 H) merupakan Qaari’ Syam. ia belajar Qira’at dari
al-Mughirah ibn Abi Syihab al-Makhzumi dan Abu Darda’.[1] Al-Mughirah belajar dari Utsman ibn Affan.
Sedangkan Utsman ibn Affan dan Abu Darda’ belajar dari Rasulullah. Ia meninggal
di Damaskus pada tahun 118 H. periwayatnya yang terkenal yaitu Hisyam ibn Ahmad
al-Dimasyqi (w. 245 H) dan Abdullah ibn Ahmad ibn Zakwan al-Dimasyqi (w. 242 H).[2]
2. Ibn Kasir
Mempunyai nama lengkap Abu Ma’bad Abdullah
ibn Kasir ad-Dariy (45-120 H). disebut juga Abu Muhammad yang merupakan Qaari’
Makkah.[3] Merupakan panutan orang-orang Makkah dalam
bidang Qira’at. Ia belajar dari Abdullah ibn al-Sa’ib, Mujahid ibn Jabir dan
Dirbas. Abdullah ibn al-Sa’ib belajar dari Ubay bin Ka’ab dan Umar ibn
al-Khattab. Mujahid ibn Jabr belajar dan Dirbas belajar dari Ibn ‘Abbas.
Sementara ketiga sahabat tersebut belajar membaca dari Rasulullah saw.. dua
orang Rawi terkenal Ibn Kasir diantaranya al-Bazzi (Ahmad ibn Muhammad ibn Abi
Bazzah Al-Makki wafat 250 H) dan Qunbul (Muhammad ibn Abd al-Rahman al-Makki
wafat 291 H).[4]
3. ‘Ashim
Mempunyai nama lengkap Abu Bakar ‘Ashim ibn
Abi an-Nujub al-Asadiy wafat tahun 129 H merupakan Qaari’ Kufah. Ia belajar
membaca dari Abu Abd al-Rohman al-Simi. Abu Abd al-Rahman belajar membaca
Al-Qur’an dari ibn Mas’ud, Usman ibn Affan, Ali ibn Abi Thalib, Ubay ibn Ka’ab
dan Zayid ibn Tsabit. Para sahabat tersebut belajar langsung kepada Rasulullah
saw. Dua rawi qira’at ‘Ashim yaitu Hafsh (Hafsh ibn Sulaiman al-Duri wafat 180
H) dan Syu’ban (Abu Bakar Syu’ban ibn Iyasy wafat 193 H)
4. Abu ‘Amr
Mempunyai nama lengkap Abu ‘Amr Zuban ibn
al-‘Ala ibn Imar Al-Bashriy (68-154 H) merupakan Qaari’ Bashrah. ia belajar
membaca Al-Qur’an dari Abu Ja’far Yazid ibn Qa’qa’ dan Hasan al-Bashri. Hasan
al-Bashri belajar dari al-Haththan dan Abu al-‘Aliyah. Abu al-‘Aliyah belajr
dari Umar ibn Khattab dan Ubay ibn Ka’ab. Kedua sahabat belajar dari Nabi
Muhammad saw.. Dua orang rawi qira’at Abu ‘Amr yaitu al-Duri (Hafsh ibn ‘Amr
al-Duri wafat 246 H) dan Al-Susi (Abu Syu’aib Shahih ibn Zayid al-Susi wafat
261 H).[5]
5. Hamzah
Nama lengkapnya Abu Imarah ibn Habib
al-Ziyat al-Kufiy (80-156 H) dari Qaari’ Kufah. ia belajar membaca Al-Qur’an
dari ‘Ali Sulaiman al-A’masy, Ja’far al-Shadiq, Hamran ibn A’yan, Manhal ibn
‘Amr dan lainnya. Sanad mereka semua sampai kepada Rasulullah saw.. Dua rawi
terkenal qira’at Hamzah yaitu Khallad (Khallad ibn Khalid al-Shirawi wafat 220
H) dan Khalaf (Khalaf ibn Hasyim al-Bazzar wafat 229 H).[6]
6. Nafi’
Mempunyai nama lengkap Abu Ruwaim Nafi’ ibn
Abd al-Rahman ibn Abu Nu’aim al-Madani (w. 169 H) merupakan Qaari’ Madinah. Ia
membaca dari ‘Ali ibn Ja’far, Abd al-Rahman ibn Hurmuz Muhammad ibn Muslim
al-Zuhri dan lain sebagainya. Mereka memiliki sanad yang bersambung dengan
Rasulullah saw.. Para perawi qira’at Nafi’ diantaranya Warasy (‘Usman ibn Sa’id
al-Mishri wafat 197 H) dan Qalun (Isa ibn Mina’ wafat 220 H)
7. Al-Kisa’i
Nama lengkapnya Abu al-Hasan Ali ibn Hamzah
al-Kisa’I al-Nahawiy (wafat 187 H) merupakan Qaari’ Kufah. Ia membaca Al-Qur’an
dari Hamzah, Syu’bah, Ismail ibn Ja’far dan lain sebagainya yang sanadnya
bersambung sampai Rasulullah saw.. Rawi Qiraat al- Kisa’I diantaranya: al-Duri
(Hafsh ibn ‘Umar al-Duri wafat 246 H) dan Abu al-Haris (al-Lays ibn al-Khalid
al-Baghdadi wafat 242 H).[7]
Selain ketujuh imam
qira’at diatas, masih ada 3 imam Qira’at sehingga menjadi sepuluh. Ketiganya
yaitu Abu Ja’far (Yazid ibn al-Qa’qa al-Wariy), Ya’qub (Abu Muhammad Ya’qub ibn
Ishaq al-Hadramiy) dan Khalaf (Khalaf ibn Hisyam ibn Tsa’lab). Dan Qira’at
empat belas adalah qira’at yang sepuluh ditambah dengan ibn Muhaishin,
al-Yazidi, al-Hasan al-Bashri, dan al-Amsy.
[1] Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki, Keistimewaan-keistimewaan
al-Qur’an yang diterjemahkan oleh Nur Faizin, Mitra Pustaka: Yogyakarta,
2001. Hlm.123.
[2] Hasanuddin A. F., Perbedaan Al-Qur’an dan
Pengaruhnya…hlm. 147.
[3] Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki, Keistimewaan-keistimewaan
al-Qur’an… hlm. 124.
[4] Hasanuddin A. F., Perbedaan Al-Qur’an dan
Pengaruhnya…hlm.147.
[5] Hasanuddin A. F., Perbedaan Al-Qur’an dan
Pengaruhnya…hlm. 147-148.
[6] Acep Hermawan, ‘Ulumul Qur’an… hlm. 135.
[7] Hasanuddin AF, Perbedaan Qira’at… hlm. 148-149.
0 komentar