2/24/2016

IMAM-IMAM QIRA'AT

Para imam ahli Qira’at disebut dengan Qurra’. Qurra’ dinisbahkan kepada para imam yang terkenal dibidang Qira’ah. Para imam tersebut diantaranya:
1.      Ibn Amir
Nama lengkapnya adalah Abdullah ibn Amir al-Yahshabi (8-118 H) merupakan Qaari’ Syam. ia belajar Qira’at dari al-Mughirah ibn Abi Syihab al-Makhzumi dan Abu Darda’.[1] Al-Mughirah belajar dari Utsman ibn Affan. Sedangkan Utsman ibn Affan dan Abu Darda’ belajar dari Rasulullah. Ia meninggal di Damaskus pada tahun 118 H. periwayatnya yang terkenal yaitu Hisyam ibn Ahmad al-Dimasyqi (w. 245 H) dan Abdullah ibn Ahmad ibn Zakwan al-Dimasyqi (w. 242 H).[2]


2.      Ibn Kasir
Mempunyai nama lengkap Abu Ma’bad Abdullah ibn Kasir ad-Dariy (45-120 H). disebut juga Abu Muhammad yang merupakan Qaari’ Makkah.[3] Merupakan panutan orang-orang Makkah dalam bidang Qira’at. Ia belajar dari Abdullah ibn al-Sa’ib, Mujahid ibn Jabir dan Dirbas. Abdullah ibn al-Sa’ib belajar dari Ubay bin Ka’ab dan Umar ibn al-Khattab. Mujahid ibn Jabr belajar dan Dirbas belajar dari Ibn ‘Abbas. Sementara ketiga sahabat tersebut belajar membaca dari Rasulullah saw.. dua orang Rawi terkenal Ibn Kasir diantaranya al-Bazzi (Ahmad ibn Muhammad ibn Abi Bazzah Al-Makki wafat 250 H) dan Qunbul (Muhammad ibn Abd al-Rahman al-Makki wafat 291 H).[4]
3.      ‘Ashim
Mempunyai nama lengkap Abu Bakar ‘Ashim ibn Abi an-Nujub al-Asadiy wafat tahun 129 H merupakan Qaari’ Kufah. Ia belajar membaca dari Abu Abd al-Rohman al-Simi. Abu Abd al-Rahman belajar membaca Al-Qur’an dari ibn Mas’ud, Usman ibn Affan, Ali ibn Abi Thalib, Ubay ibn Ka’ab dan Zayid ibn Tsabit. Para sahabat tersebut belajar langsung kepada Rasulullah saw. Dua rawi qira’at ‘Ashim yaitu Hafsh (Hafsh ibn Sulaiman al-Duri wafat 180 H) dan Syu’ban (Abu Bakar Syu’ban ibn Iyasy wafat 193 H)
4.      Abu ‘Amr
Mempunyai nama lengkap Abu ‘Amr Zuban ibn al-‘Ala ibn Imar Al-Bashriy (68-154 H) merupakan Qaari’ Bashrah. ia belajar membaca Al-Qur’an dari Abu Ja’far Yazid ibn Qa’qa’ dan Hasan al-Bashri. Hasan al-Bashri belajar dari al-Haththan dan Abu al-‘Aliyah. Abu al-‘Aliyah belajr dari Umar ibn Khattab dan Ubay ibn Ka’ab. Kedua sahabat belajar dari Nabi Muhammad saw.. Dua orang rawi qira’at Abu ‘Amr yaitu al-Duri (Hafsh ibn ‘Amr al-Duri wafat 246 H) dan Al-Susi (Abu Syu’aib Shahih ibn Zayid al-Susi wafat 261 H).[5]
5.      Hamzah
Nama lengkapnya Abu Imarah ibn Habib al-Ziyat al-Kufiy (80-156 H) dari Qaari’ Kufah. ia belajar membaca Al-Qur’an dari ‘Ali Sulaiman al-A’masy, Ja’far al-Shadiq, Hamran ibn A’yan, Manhal ibn ‘Amr dan lainnya. Sanad mereka semua sampai kepada Rasulullah saw.. Dua rawi terkenal qira’at Hamzah yaitu Khallad (Khallad ibn Khalid al-Shirawi wafat 220 H) dan Khalaf (Khalaf ibn Hasyim al-Bazzar wafat 229 H).[6]
6.      Nafi’
Mempunyai nama lengkap Abu Ruwaim Nafi’ ibn Abd al-Rahman ibn Abu Nu’aim al-Madani (w. 169 H) merupakan Qaari’ Madinah. Ia membaca dari ‘Ali ibn Ja’far, Abd al-Rahman ibn Hurmuz Muhammad ibn Muslim al-Zuhri dan lain sebagainya. Mereka memiliki sanad yang bersambung dengan Rasulullah saw.. Para perawi qira’at Nafi’ diantaranya Warasy (‘Usman ibn Sa’id al-Mishri wafat 197 H) dan Qalun (Isa ibn Mina’ wafat 220 H)
7.      Al-Kisa’i
Nama lengkapnya Abu al-Hasan Ali ibn Hamzah al-Kisa’I al-Nahawiy (wafat 187 H) merupakan Qaari’ Kufah. Ia membaca Al-Qur’an dari Hamzah, Syu’bah, Ismail ibn Ja’far dan lain sebagainya yang sanadnya bersambung sampai Rasulullah saw.. Rawi Qiraat al- Kisa’I diantaranya: al-Duri (Hafsh ibn ‘Umar al-Duri wafat 246 H) dan Abu al-Haris (al-Lays ibn al-Khalid al-Baghdadi wafat 242 H).[7]
Selain ketujuh imam qira’at diatas, masih ada 3 imam Qira’at sehingga menjadi sepuluh. Ketiganya yaitu Abu Ja’far (Yazid ibn al-Qa’qa al-Wariy), Ya’qub (Abu Muhammad Ya’qub ibn Ishaq al-Hadramiy) dan Khalaf (Khalaf ibn Hisyam ibn Tsa’lab). Dan Qira’at empat belas adalah qira’at yang sepuluh ditambah dengan ibn Muhaishin, al-Yazidi, al-Hasan al-Bashri, dan al-Amsy.




[1] Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki, Keistimewaan-keistimewaan al-Qur’an yang diterjemahkan oleh Nur Faizin, Mitra Pustaka: Yogyakarta, 2001. Hlm.123.
[2] Hasanuddin A. F., Perbedaan Al-Qur’an dan Pengaruhnya…hlm. 147.
[3] Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki, Keistimewaan-keistimewaan al-Qur’an… hlm. 124.
[4] Hasanuddin A. F., Perbedaan Al-Qur’an dan Pengaruhnya…hlm.147.
[5] Hasanuddin A. F., Perbedaan Al-Qur’an dan Pengaruhnya…hlm. 147-148.
[6] Acep Hermawan, ‘Ulumul Qur’an… hlm. 135.
[7] Hasanuddin AF, Perbedaan Qira’at… hlm. 148-149.

No comments:

Post a Comment