SEMARANG KOTA WISATA TOLERANSI



Ketika mendengar provinsi Jawa Tengah, pasti salah satu yang mau di kunjungi adalah destinasi wisatanya. Memang Jawa Tengah memiliki banyak sekali tempat-tempat wisata yang layak dijadikan kunjungan wisata anda. Di provinsi tersebut terdapat berbagai destinasi yang sangat menarik seperti wisata religi, pemandangan alam, museum, taman bermain dan lain sebagainya.
Dimulai dari wisata religi, di provinsi yang beribu kota Semarang tersebut memiliki tempat-tempat yang layak anda kunjungi. Sebagai negara yang agamis, bahwa Indonesia memiliki beberapa agama yang diakui oleh negeri ini. Oleh karena itu, di Jawa Tengah ada berbagai macam tempat-tempat wisata yang akan menambah keimanan anda. Tidak hanya yang beragama Islam, umat beragama lain juga memiliki tempat wisata yang sama.
Mengenai ibu kota provinsi Jawa Tengah, kota tersebut bisa dijadikan referensi yang patut dijadikan list untuk dikunjungi. Kenapa tidak? Hal tersebut dikarenakan di kota itu terdapat berbagai tempat wisata religi dengan corak kebinekaan yang perlu kita syukuri. Umat berbagai agama layak untuk mengunjungi kota Semarang. Diantara wisata religi yang terdapat di kota Semarang yaitu:
1.      Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid Agung Jawa tengah merupakan sebuah masjid megah yang mulai dibangun pada tahun 2001. Masjid tersebut diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006 dibidang tanah seluas 10 hektar. Hal yang menarik dari Masjid Agung Jawa Tengah terletak pada arsitekturnya. Corak arsitektur yang ditunjukkan oleh masjid kebanggaan Jawa Tengah ini memiliki gaya campuran antara Jawa, Arab, dan Romawi. Gaya arsitektur ala Romawi ditunjukkan oleh tiang-tiang sebanyak 25 buah yang dihiasi dengan kaligrafi Arab yang sangat menarik. 25 tiang sebagai simbol 25 Nabi dan Rosul yang wajib diketahui.
Selain itu, daya tarik yang menarik lainnya adalah menara al-Husna atau al-Husna tower yang memiliki ketinggian 99 meter, yang melambangkan 99 nama-nama Allah. Dari atas menara, kota Semarang dapat dilihat dengan jelas keindahannya. Di lantai 2 dan 3 menara tersebut dipergunakan sebagai museum kebudayaan Islam. Oleh karena itu, masjid Agung Jawa Tengah sangat layak untuk anda kunjungi.
2.      Gereja Blenduk

Gereja Blenduk atau sering di eja gereja Mblenduk merupakan gereja tertua yang di bangun di Jawa Tengah. Gereja tersebut dibangun oleh masyarakat Belanda yang mendiami kota Semarang pada tahun 1753, ketika Indonesia masih dikuasai oleh kolonial Belanda. Nama asli dari gereja ini adalah gereja GPIB Immanuel yang terletak di kawasan kota lama di Jl. Letjend. Suptapto 32. Gereja ini memiliki ciri khusus dengan kubah yang besar diatasnya yang dilapisi perunggu, yang di dalamnya terdapat orgel Barok. Keberadaan kubah besar tersebutlah yang menjadi alasan masyarakat setempat memanggil dengan nama blenduk, yang artinya kubah.
Umat Kristen masih menggunakan gereja Blenduk sebagai tempat ibadahnya setiap hari Minggu. Selain itu, disamping gereja tersebut, terdapat bangunan-bangunan tua peninggalan zaman dahulu yang eksotik, ditambah sebuah taman indah yang cocok  untuk menghilangkan penat hiruk pikuk kota Semarang.
3.       Klenteng Gedung Batu Sam Po Kong


Anda ingin berkunjung di negeri Tirai Bambu? Belum lengkap kalau tidak mengunjungi potongan kecilnya di kota Semarang. Itulah Sam Po Kong. Sam Po Kong pada awalnya adalah tempat singgahnya seorang laksamana asal negeri Panda yang bernama Laksamana Ceng Ho/Zheng He. Bangunan tersebut terletak di daerah Simongan, Sebelah barat daya kota Semarang. Terdapat sebuah tanda yang menunjukkan bahwa ada petilasan yang berciri keislaman yang ditulis dengan bunyi “marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengar bacaan al-Qur’an”.
Bangunan tersebut disebut juga dengan Gedung Batu. Penyebutan itu dikarenakan adanya sebuah gua batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu, yang dianggap orang Indonesia keturunan China sebagai sebuah kelenteng. Anggapan tersebut karena bentuk arsitektur yang menyerupai bangunan-bangunan China sehingga menyerupai sebuah kelenteng. Sebagian tempat dijadikan tempat pemujaan oleh penganut agama Kong Hu Cu, tempat bersembahyang, dan tempat berziarah. 
Hal yang paling menarik terletak pada arsitektur bangunan yang dijadikan keleteng tersebut. Arsitektur dengan berbagai patung khas negeri Tirai Bambu seperti tiang-tiang yang dipenuhi patung naga, patung-patung Sam Po Tay Djien, menambah keelokan bangunan yang eksotik itu. Tidak perlu pergi jauh-jauh untuk melihat kota kuno di China, karena Sam Po Kong sendiri seperti secuil bagian dari China.

Ingin mengetahui pagoda tertinggi di Indonesia? belum lengkap kalau tidak berkunjung ke Vihara Buddhagaya Watugong Semarang. Vihara Buddhagaya diresmikan pada tahun 2006 lalu dan dinyatakan sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Pagoda yang menjadi ikon dari vihana ini bernama Pagoda Avalokitesvara yang memiliki ketinggian mencapai 45 meter dengan 7 tingkat, yang artinya bahwa seorang pertapa akan mencapai kesucian setelah tingkat ke tujuh.
Bentuk bagian dalam pagoda adalah segi delapan dengan ukuran 15 x 15 meter, dengan patung Dewi Kwan Im dari ringkat ke dua sampai ke enam yang menghadap ke empat penjuru. Patung Amitaba yang merupakan guru besar para dewa dan manusia terdapat ditingkat ke tujuh. Pada bagian puncak, terdapat relik yang menyerupai butiran mutiara yang keluar dari sang Budha.
Selain pagoda, terdapat cotage untuk tempat menginap. Di depan cotage, terdapat bangunan Dhammasala. Bangunan tersebut dikelilingi pagar dengan relief yang menceritakan Paticasamupada. Tatanan rapi yang dimiliki bangunan komplek vihara yang dipadukan dengan keasrian lingkungan dengan arsitektur khas China menjadikan tempat tersebut menyenangkan untuk dikunjungi dan berziarah, atau sekedar mencari tempat yang indah untuk melepaskan penat.
Nah, keren bukan tempat-tempat di atas. Dengan adanya bangunan-bangunan tersebut yang menjadi ciri umat beragama di Indonesia, selayaknya toleransi yang ditonjolkan kota Semarang melalui tempat wisata religinya patut dicontoh dan mengokohkan persatuan kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

0 komentar